pagi itu, dengan rasa girang aku menunggu para kakak kelas untuk berjabat tangan. karena besok senin mereka akan menghadapi UN maka mereka berfikir untuk meminta maaf atas segala kesalahannya kepada semua penduduk sekolah, adik" kelas seperti aku juga tentu saja mengikuti ritual tersebut. acara maaf-memaafkan seperti itu memang sangat merepotkan. kita harus menyalurkan (?) tangan cantik kita, menjabati satu per satu tangan kakak kelas yg silih berganti sembari mengatakan "doain ya dek","maafin yah","pray for me", etc. kita pun mau tidak mau harus menjabati satu-satu sembari tersenyum. apa mereka tidak tahu betapa capeknya mata ini memandangi mereka bergantian, menjabati, sambil berkata "iyaaaaah :D". aku tidak sepenuhnya yakin mereka sebenarnya tulus minta maaf. pasti karena besok UN.
kembali ke problem saya. selain ritual maaf-memaafkan tersebut merepotkan, tapi aku menunggu-nunggu saat-saat itu. pastilah tahu, kenapa adik kelas nan cantik seperti diriku menunggu acara jabat tangan dengan kakak kelas yg tentu saja sekali lagi merepotkan kalau bukan hanya ingin menyentuh tangan lelaki yg disukai. oke, aku akan menunggu~
sudah lama berdiri didepan kelas, dan tentu saja sambil menyalami silih berganti, tapi tak kunjung lewat si kakak kelas tersebut.
aduuh saya capek bercerita tentang saat-saat menunggu tadi, langsung saja. akhirnya dia muncul juga ! walaupun sosoknya tertangkap secuil oleh pandanganku, aku bisa langsung mengenalinya. dari kejauhan dia memakai jaket yang berwarna antara hitam, merah, dan putih. isshh.. manisnya batinku. padahal aku sadar dia sama sekali tidak tampan. saat itu dia menyalami di deretan kiri anak-anak berdiri. sedangkan aku di sebelah kanan. aku berdiri sambil merapatkan kedua telapak tangan seperti sedang bersalaman ala gadis muslim saat hari raya lebaran. tapi.. kenapa dia tidak berbalik arah ? dia masih tetap berjalan menghadap anak-anak di deretan kiri sambil terus menjabati. aku? aku? batinku dalam hati. dan dia melewatiku. aku melongo. bagaimana bisa dia tidak tahu ada gadis cantik nan jelita menunggunya sejak tadi, berdiri dibelakangnya mengharap jabatan tanganya sebentar saja sudah sangat membuatku senyum-senyum seharian penuh. dan kini hanya lewat dengan sia-sia di depanku? padahal itu adalah kesempatan pertama kali dan sekali seumur hidup. bahkan terakhir kali hanya lewat begitu saja?
teman-temanku mengguncang-guncangkan tubuhku "itu lho! itu lhoooo!!" , akupun histeris "aiiihh! aiiihh! haduuh !", tapi tetap saja dia yang bagiku seorang pangeran yang sangat cooll sekali hanya terus saja berjalan sambil tetap menyalami barisan di depannya tanpa menoleh kebelakang. aiiisshh... kesempatanku.. kesempatanku...
apa yang harus aku lakukan? mengejarnya ? sambil berkata "maass ! aku belum disalamin loooohh !!" ? atau merenung saja?
akupun merenung. "siapa tadi yg mengajak ke barisan lain? si Niken ? atau aku sendiri?"aaaahhh aku nyesal sekali !
~~
apakah saya harus mengGalau ria? seperti tren saat ini? oke, sekarang saya memang Galau. berarti sekarang saya adalah anak trendy jaman sekarang -_-
sekian cerita galau saya tadi pagi, silahkan bagi anda yg ingin mengikuti jejak saya menjadi anak tren jaman sekarang dg menggalau ria mungkin? *ciih!!* dan untuk kritik dan saran boleh hubungi nomor HP saya yg ada di guru BK. ayo buruan sebelum kehabisan !
by. Riska Ariestya
Kesempatan yang Hilang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar